Minggu, 23 Maret 2008

Camera Angle

CA merupakan teknik pengambilan dari sudut pandang tertentu untuk mengekspose Adegan.
1. Bird Eye View
Adalah merekam gambar dari sudut atas obyek sehingga obyek terlihat dari bagian atas.

2. Frog Eye Level
Kebalikan dari High Angle/BEV yaitu mengambil gambar dari sudut bawah.

3. Eye Level/profil shot
Adalah standar pengambilan gambar dengan ketinggian reltif sedang artinya kamera memiliki
ketinggian yang hampir sama dengan obyek.

4. Artifical Shot
Artifical shot dimaksudkan untuk memperindah shot sehingg lebih bernuansa seni. AS
biasanya digunakan untuk mengambil suasana alam terbuka. Pemberian aksen dedaunan
atau rumput didepan lensa mengesankan gambar terlihat dinamis.

5. Back Light Shot
Adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan posisi kamera berhadapan secara frontal
dengan sumber cahaya didepannya, sehingga memungkinkan terekamnya Siluet Talent.

Type of Shot

ECU (Extreme Close Up)
Teknik pengambilan gambar dengan Framing lebih memusat pada obyek/bagian tubuh yang mendukung informasi dalam alur cerita.

CU (Close Up)
Adalah pengambilan gambar, dimana kamera berada dekat dengan subyek sehingga gambar yang dihasilkan memenuhi "FRAME".

Medium Close Up (MCU)
MCU adalah pengambilan gambar dengan komposisi framing subyek lebih jauh dari Close Up, tetapi lebih dekat dari Medium Shot.

Medium Shot (MS)
MS merupakan teknik merekam gambar kurang lebih setengah badan. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan detail subyek dan memberi ruang pandang.

Full Shot (FS)
FS memungkinkan pengambilan gambar dilakukan pada subyek secara utuh dari kepala hingga kaki.

Medium Long Shot (MLS)
Framing kamera dengan mengikutsertakan setting sebagai pendukung suasana.

Long Shot
LS merupakan shot dengan ukuran framing yang memiliki ruang pandang lebih lebar dari MLS.

ELS (Extreeme Long Shot)
Pengambilan gambar sehingga artis/obyek hampir tidak terlihat. Disini setting ruang sangat berperan, dimaksudkan untuk mempertegas atau membantu imajinasi ruang cerita.

Kamis, 13 Maret 2008

Minggu, 09 Maret 2008

Selasa, 04 Maret 2008

Tugas Bu Ari

1.3 Jenis-jenis Film

1.3.1 Film Dokumenter (Documentary Films)

Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere

bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-

an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat

film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert

Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan

realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72).

1.3.2 Film Cerita Pendek (Short Films)

Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak negara seperti

Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film cerita pendek

dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang

untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh

para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin

berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang

mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok

ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi

1.3.3 Film Cerita Panjang (Feature-Length Films)

Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film

yang diputar di bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya

Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi India rata-rata

berdurasi hingga 180 menit

1.4.1 Profil Perusahaan (Corporate Profile)

Film ini diproduksi untuk kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan kegiatan

yang mereka laku1.4.2 Iklan Televisi (TV Commercial)

Film ini diproduksi untuk kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk

announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan produk yang diiklankan secara

eksplisit, artinya ada stimulus audio-visual yang jelas tentang produk tersebut. Sedangkan

iklan layanan masyarakat menginformasikan kepedulian produsen suatu produk terhadap

fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian, iklan

layanan masyarakat umumnya menampilkan produk secara implisit.

kan, misal tayangan “Usaha Anda” di SCTV. Film ini sendiri berfungsi

sebagai alat bantu presentasi atau promosi

1.4.3 Program Televisi (TV Programme)

Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi. Secara umum, program

televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan noncerita. Jenis cerita terbagi menjadi dua

kelompok yakni fiksi dan nonfiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV series),

film televisi/FTV (populer lewat saluran televisi SCTV) dan film cerita pendek. Kelompok

nonfiksi menggarap aneka program pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari

daerah tertentu. Sedangkan program non cerita sendiri menggarap variety show, TV quis,

talkshow, dan liputan berita (news)

1.4.4 Video Klip (Music Video)

Video klip adalah sarana bagi produser music untuk memasarkan produknya lewat

medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV tahun 1981. Di

Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang mengiurkan

seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan

industri tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis

utama (core busines) mereka. Di Indonesia tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap

tahun.

1.45 Produksi Animasi

Bagian yang memiliki tugas membuat, mngolah, dan memperbanyak animasi(gambar bergerak 2D/3D)